Bogor, BogorUpdate.com, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Denny Mulyadi mengatakan, data penerima bantuan sosial (bansos) di wilayahnya banyak yang bermasalah, dan berpotensi dicoret dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Menurut dia, temuan itu muncul ketika peralihan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ke DTSEN. Saat itu, banyak DTSEN yang tidak sesuai, misal dalam data tertulis desil 1 hingga 5, tetapi setelah dicek sudah menjadi desil 6 hingga 10.
“DTSN ini perlu diperbaiki dan dikonformasikan segera ke Kementerian Sosial,” kata dia kepada wartawan.
Namun, ia tidak menyebutkan berapa jumlah penerima bansos yang bermasalah ini. Ia pun sempat turun langsung untuk memastikan validasi DTSEN dengan verifikasi ke lapangan dengan harapan bisa memperoleh data yang akurat. “Kalau akurat bisa menjadi pedoman bagi Pemkot Bogor dalam mengintervensi kemiskinan,” terang dia.
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa validasi dan verifikasi yang dilakukan ini bisa menjadi role model bagi seluruh kelurahan di Kota Bogor dalam melakukan pemutakhiran data.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor per Juli 2025, ada sekitar 74 ribu orang yang tercatat sebagai penerima bansos. Jumlah itu terdiri atas penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 44.041 oranc dan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 30.112 orang.
Data penerima ini mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ini dapat berubah setiap triwulan setelah dilakukan evaluasi dan verifikasi oleh petugas, kata Yosep Berliana dari Dinas Sosial Kota Bogor.(ayu)
The post Data Penerima Bansos Kota Bogor Bermasalah appeared first on Bogor Update.