Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim. (Foto: Abizar)
Kota Bogor, BogorUpdate.com – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menanggapi santai rencana Gubernur Jawa Barat yang berencana mempublikasikan aparatur sipil negara (ASN) malas di media sosial. Menurutnya, langkah tersebut merupakan kebijakan pribadi Gubernur dan bukan hal yang perlu diikuti oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
“Nggak usah lah, itu kan problem Bapak (Gubernur). Beliau kan punya program, masa kita ikut-ikutan. Udah, beliau aja dulu. Nanti kita lihat hasilnya,” ujar Dedie kepada awak media, Senin (6/10/25).
Dedie menegaskan, Pemkot Bogor telah memiliki mekanisme tersendiri dalam menegakkan disiplin dan menilai kinerja ASN tanpa harus mempermalukan mereka di ruang publik.
“Bukan masalah malas, di kita sudah ada mekanisme. Ada tunjangan kinerja, ada penilaian, rotasi, mutasi, dan penegakan disiplin. Tapi kan kita nggak harus publikasi. Nggak perlu sampai mempermalukan orang di depan umum,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa setiap instansi memiliki pendekatan masing-masing dalam menegakkan kedisiplinan ASN, dan langkah yang dilakukan di Kota Bogor sudah berjalan efektif.
“Kami sudah punya sistem yang berjalan. Jadi fokusnya bukan mempermalukan, tapi membenahi,” tutup Dedie.
Langkah Pemkot Bogor ini menunjukkan pendekatan yang lebih mengedepankan pembinaan dan profesionalisme ASN, tanpa perlu eksposur publik yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi individu maupun institusi. (Abizar)
The post Dedie Rachim: Pengawasan ASN Cukup Lewat Mekanisme Internal, Tak Perlu Dipublikasikan appeared first on Bogor Update.