Ilustrasi ikan bandeng. (Foto: DKPP Buleleng)
Kesehatan, BogorUpdate.com – Makan ikan bagi banyak orang kerap identik dengan kerepotan memisahkan tulang dari daging. Namun, ikan bandeng (Chanos chanos) hadir sebagai pengecualian: tulangnya justru bisa ditarik dengan mudah. Apa alasan ilmiah di balik fenomena itu?
Guru Besar IPB University dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Prof Joko Santoso
menjelaskan bahwa kemudahan menarik tulang bandeng bukanlah kebetulan.
“Ikan bandeng dapat ditarik tulangnya karena kombinasi anatomi rangka dan teknik deboning (butterfly + tarik) yang memanfaatkan sambungan tulang-otot. Hasilnya, kerangka bisa dikeluarkan relatif utuh saat diproses,” terangnya melansir laman IPB, Senin (6/10/25).
Ia menegaskan, tidak semua ikan bisa diperlakukan serupa layaknya bandeng. Sangat bergantung pada jenis ikan. “Banyak ikan punya intermuscular bones yang menyulitkan deboning sempurna. Hanya beberapa spesies dengan susunan tulang tertentu yang memungkinkan metode mekanis seperti pada bandeng,” tambahnya.
Selain soal tulang, Prof Joko juga menyinggung perilaku bandeng betina yang kerap disebut “sulit dipancing.” Menurutnya, fenomena itu kemungkinan besar dipengaruhi fase reproduksi, ukuran dan tingkah laku, atau perubahan habitat saat musim pemijahan.
“Klaim ini didukung oleh studi hormon dan pematangan, meski tidak ada bukti tunggal yang mutlak. Perilaku semacam ini juga terlihat pada spesies ikan lain selama siklus reproduksi,” jelasnya.
Lebih jauh, bandeng ternyata bukan hanya unik dari sisi anatomi, tetapi juga unggul dari segi gizi. Prof Joko memaparkan bahwa bandeng kaya protein, asam lemak tak jenuh, serta empat mineral penting (kalsium, magnesium, zat besi, dan seng), ditambah vitamin B12.
“Keistimewaannya adalah kombinasi nilai gizi daging dan potensi pemanfaatan tulang serta sisik untuk produk kalsium dan kolagen,” ujarnya.
The post Tulang Ikan Bandeng Mudah Ditarik, Kok Bisa Ini Alasan Ilmiahnya dari Pakar IPB University appeared first on Bogor Update.