Pendamping keluarga korban, Fransisco Tango Kunda, S.H. (Foto: Abizar)
Kota Bogor, BogorUpdate.com – Kasus dugaan penyekapan yang terjadi di salah satu panti jompo di Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, terus bergulir. Setelah lima orang pekerja dijemput pulang pada Jumat (10/10/25) malam, kini tiga orang lainnya turut dipulangkan pada Sabtu (11/10/25).
Pendamping keluarga korban, Fransisco Tango Kunda, S.H., menyampaikan bahwa pemulangan dilakukan sebagai bagian dari penyelesaian persoalan ketenagakerjaan antara para pekerja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan pihak yayasan pengelola panti.
“Hari ini ada tiga orang yang kami jemput pulang. Dua di antaranya merupakan adik-adik kita yang sebelumnya bekerja di panti ini. Semalam sudah ada lima orang yang dijemput, jadi total ada delapan orang,” ujar Fransisco.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah membuat video klarifikasi untuk meluruskan kabar yang beredar di masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman.
“Faktanya, memang ada dugaan penyekapan yang terjadi di Yayasan Anjusobor. Adik-adik kita dari NTT benar-benar bekerja di sini, sebagian sebagai petugas kebersihan dan sebagian lagi sebagai perawat lansia,” jelasnya.
Menurut Fransisco, setelah dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, permasalahan ketenagakerjaan antara pekerja dan pengelola yayasan kini telah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Untuk masalah ketenagakerjaan, sudah selesai dan clear. Adik-adik yang tidak ingin bekerja lagi di sini sudah dipulangkan. Segala hak dan kewajiban antara para pihak telah dipenuhi,” katanya.
Namun demikian, proses hukum terkait dugaan penyekapan tetap berjalan dan masih dalam tahap penyelidikan oleh kepolisian.
“Untuk kasus hukum yang sempat viral sebelumnya, proses hukumnya tetap berjalan. Saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” tambahnya.
Fransisco memastikan seluruh pekerja dalam kondisi baik, meski sebagian masih mengalami trauma ringan akibat kejadian tersebut.
“Kondisi mereka baik, hak-haknya dipenuhi. Secara psikologis memang masih ada sedikit trauma. Fisiknya juga sudah kami periksa melalui observasi di Rumah Sakit Azra, hasilnya masih kami tunggu,” tuturnya.
Dari total delapan orang yang dijemput, satu di antaranya memilih tetap bekerja di panti jompo tersebut atas keinginan pribadi, sementara lainnya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman.
“Yang satu orang memang ingin tetap bekerja di sini. Yang lain memilih pulang karena takut menjadi korban atau ingin kembali ke keluarga masing-masing,” ujar Fransisco.
Latar Belakang Kasus
Kasus ini bermula dari laporan seorang pekerja panti bernama Marta, asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diduga mengalami penyekapan di panti jompo Yayasan Anjusobor, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pada Jumat (10/10/25) malam, lima orang pegawai lain dijemput oleh kerabat mereka dari NTT dengan pendampingan pihak kepolisian. Langkah ini kemudian disusul dengan pemulangan tiga orang tambahan pada Sabtu (11/10/25).
Saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Bogor Utara masih melakukan penyelidikan untuk memastikan duduk perkara terkait dugaan penyekapan yang terjadi di lokasi tersebut. (Abizar)
The post Tiga Orang Ikut Pulang Usai Kasus Dugaan Penyekapan di Panti Jompo Bantarjati Kota Bogor appeared first on Bogor Update.